“Jangan
Ada Dusta Diantara Kita”
Judul
ini memang diambil dari sebuah lagu yg sempat ngetop di zaman ayah dan bunda
kita. Tapi rasanya, samapai sekarang kalau kita lagu ngerasa dibohongi sama
pacar, kalimat “Jangan Ada Dusta Diantara Kita” ini mungkin jadi salah satu
pilihan utama untuk kita jadiin status di account FB, Twitter, atau social media
lainnya. BetuL atau BeneR ???
Hehhe...
:D . Tapi sebenarnya kejujuran nggak hanya diperlukan dalam pacaran lho! Nggak
percaya ??? Coba deh baca point-point dibawah ini!
ü Orang
Tua
Selain
TUHAN, orang tua adalah orang yg paling tahu sifat baik-buruk anaknya. Bahkan
beberapa orang tua mengaku, mereka tahu kapan anaknya mulai nggak jujur. Jadi,
buat kamu yg coba-coba bohongin orang tua mending mikir-mikir deh. Jangan
karena ortu nggak atau belum negur kamu, kamu jadi ke-enakkan berbohong.
ü Guru
Bohong
sama guru nggak hanya lewat perkataan tapi mungkin lebih ke perbuatan kita.
Coba diinget, ketika guru lagi serius menjelaskan pelajaran sekolah, seberapa
sering kita nggak merhatiin karena asyik ngobrol atau mungkin bisa jadi kita
sibuk ngerjain PR yg seharusnya kita kerjakan di rumah ?
Ketika
guru ngadain kuis atau ujian, seberapa lama kita bisa bertahan untuk nggak
ngelirik ke kanan ke kiri alias nyontek??
Guys
lebih baik kita bener-bener merhatiin saat guru ngajar dan bertanya kalau
memang ada mata pelajaran yang belum kita pahami, karena selain kita jadi
tambah ngerti dan pinter, tentu hal ini bisa jadi teladan buat teman-teman
sekelasmu.
ü Pemimpin
Pemimpin
nggak hanya Cuma berbicara antara karyawan dan bosnya, tapi ini juga berlaku
buat kamu yg bergabung dalam sebuah komunitas atau pelayanan di gereja.
Bagaimana tindakan kita saat berada dalam komunitas atau saat bekerja? Apakah
kita benar-benar bekarja sesuai aturan yang berlaku atau masih menyimpang ?
Bersikap
Jujurlah, karena kejujuranmu akan menentukan karier dalam perkerjaan dan
pelayananmu!
ü Sahabat
Jujur
kepada sahabat bukan Cuma soal nyeritain kehidupan pribadi kita, tapi juga
perasaan kita. Apakah kita senang diperlakukan begini dan begitu saat
bersamanya ? Apakah ketika sohib ngomong atau berchanda di luar batas, kita
memilih diem dan mendam dalam hati atau ngomong baik-baik ? Jika Ia adalah
sahabat yang baik, tentu ia akan memahami kejujuranmu.
(diambil dari
cutieDIARY Mei 2014, “Spirit Girls”)
0 komentar :
Posting Komentar