1. MEMBUAT ALASAN
Mengampuni bukanlah membuat alasan. Aku mau mengampuni , tapi......
Aku maafin kamu , jika..... , dan lain-lain . Tapi dan Jika adalah alasan , syarat , yang semestinya nggak perlu lagi disertakan kalo kamu emang mau menerapkan pengampunan yang tulus .
2. MENUNDA
Menunda mengampuni kesalahan orang lain itu ibarat menunda berobat meski tau persis kalo dirinya lagi sakit . Yup , itu hanya bikin kondisi kita makin parah . Gak perlu nunggu orang yang nyakitin kita datang minta maaf dulu. Bahkan , gak perlu juga mikirin , apakah dia itu layak diampuni atau enggak . Pengampunan itu baik , terutam buat dirimu sendiri .
3. Mencoba Mengubah yang Nggak Bisa Diubah
Kita mengampuni karena kita berharap hal itu akan bisa mengubah segala sesuatunya kembali seperti semula.
Hmm , sayangnya itu mustahil . Kita gak bisa berharap , setelah mengampuni seseorang lalu kita tiba - tiba lupa sama sekali dia pernah nyakitin kita . NO . Setelah mengampuni , mungkin kita masih akan ingat lagi kelakuannya yang dulu . Tapi , bedanya kita Nggak lagi tersiksa oleh rasa benci , pingin membalas , atau sedih karena hal itu .
4. Mengira Sekali Mengampuni , Lalu Selesai
Kita bilang sama orang yang nyakitin kita , "aku maafin kamu." Saat mengatakannya , kita benaran tulus mengampuni . Tapi , kenapa keesokan harinya , tiba - tiba kita mulai kesal lagi sama dia ya ? Apakah kita gak tulus ? Belum tentu . Tapi , kita harus juga ngerti kalo pengampunan itu bukan seperti tombol yang sekali pencet lalu semua berjalan seperti yang diinginkan . Pengampunan untuk satu hal yang sama sering kali harus kita lakukan berkali - kali . It's a process . Kita butuh waktu sampe kita bener - bener bisa bebas dari perasaan negatif atas pengalaman gak enak yang kita rasain .
5. GAK Mengampuni DIRI SENDIRI
Ya , mungkin emang bukan kamu yang salah . Kamu cuma korban di sini . Tapi , selain mengampuni orang yang udah menyakitimu , kamu tetap perlu buat mengampuni dirimu sendiri . Misalnya , kamu dikhianati sama sahabatmu sendiri . Memang dia adalah yang mengkhianati dan menjebakmu . Tapi , bisa jadi kamu yang terpukul atas hal itu lalu mulai berpikir kenapa sahabatmu sendiri tega mengkhianati ? Apa karena aku terlalu bodoh ? Apa karena terlalu lugu ? Andai dulu aku Nggak percaya dia , dll . STOP ! Evaluasi dan introspeksi itu boleh dan baik . Tapi , kalo nyalahin diri sendiri , meski beda tipis , itu sia - sia .
6. Mengampuni TAPI CUMA di BIBIR SAJA
Termasuk , bilang mengampuni tapi masih selalu mengungkit-ungkit . Itu enggak banget ! . Bahkan , itu gak BEDA sama GAK MENGAMPUNI .
So , jadilah pribadi yang pengampuni dengan tulus seperti Bapa telah mengampuni atas keslahan kita :)
Mengampuni bukanlah membuat alasan. Aku mau mengampuni , tapi......
Aku maafin kamu , jika..... , dan lain-lain . Tapi dan Jika adalah alasan , syarat , yang semestinya nggak perlu lagi disertakan kalo kamu emang mau menerapkan pengampunan yang tulus .
2. MENUNDA
Menunda mengampuni kesalahan orang lain itu ibarat menunda berobat meski tau persis kalo dirinya lagi sakit . Yup , itu hanya bikin kondisi kita makin parah . Gak perlu nunggu orang yang nyakitin kita datang minta maaf dulu. Bahkan , gak perlu juga mikirin , apakah dia itu layak diampuni atau enggak . Pengampunan itu baik , terutam buat dirimu sendiri .
3. Mencoba Mengubah yang Nggak Bisa Diubah
Kita mengampuni karena kita berharap hal itu akan bisa mengubah segala sesuatunya kembali seperti semula.
Hmm , sayangnya itu mustahil . Kita gak bisa berharap , setelah mengampuni seseorang lalu kita tiba - tiba lupa sama sekali dia pernah nyakitin kita . NO . Setelah mengampuni , mungkin kita masih akan ingat lagi kelakuannya yang dulu . Tapi , bedanya kita Nggak lagi tersiksa oleh rasa benci , pingin membalas , atau sedih karena hal itu .
4. Mengira Sekali Mengampuni , Lalu Selesai
Kita bilang sama orang yang nyakitin kita , "aku maafin kamu." Saat mengatakannya , kita benaran tulus mengampuni . Tapi , kenapa keesokan harinya , tiba - tiba kita mulai kesal lagi sama dia ya ? Apakah kita gak tulus ? Belum tentu . Tapi , kita harus juga ngerti kalo pengampunan itu bukan seperti tombol yang sekali pencet lalu semua berjalan seperti yang diinginkan . Pengampunan untuk satu hal yang sama sering kali harus kita lakukan berkali - kali . It's a process . Kita butuh waktu sampe kita bener - bener bisa bebas dari perasaan negatif atas pengalaman gak enak yang kita rasain .
5. GAK Mengampuni DIRI SENDIRI
Ya , mungkin emang bukan kamu yang salah . Kamu cuma korban di sini . Tapi , selain mengampuni orang yang udah menyakitimu , kamu tetap perlu buat mengampuni dirimu sendiri . Misalnya , kamu dikhianati sama sahabatmu sendiri . Memang dia adalah yang mengkhianati dan menjebakmu . Tapi , bisa jadi kamu yang terpukul atas hal itu lalu mulai berpikir kenapa sahabatmu sendiri tega mengkhianati ? Apa karena aku terlalu bodoh ? Apa karena terlalu lugu ? Andai dulu aku Nggak percaya dia , dll . STOP ! Evaluasi dan introspeksi itu boleh dan baik . Tapi , kalo nyalahin diri sendiri , meski beda tipis , itu sia - sia .
6. Mengampuni TAPI CUMA di BIBIR SAJA
Termasuk , bilang mengampuni tapi masih selalu mengungkit-ungkit . Itu enggak banget ! . Bahkan , itu gak BEDA sama GAK MENGAMPUNI .
So , jadilah pribadi yang pengampuni dengan tulus seperti Bapa telah mengampuni atas keslahan kita :)
0 komentar :
Posting Komentar